Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk bergaul dengan orang-orang sholih, dan setiap orang yang bisa membuat kita ingat dan bertambah dekat dengan Allah SWT. (At Targhib Wat Tarhib, 1: 147). Siapakah mereka? Yakni orang-orang yang di dalam dirinya terdapat petunjuk, dan dapat menunjukkan ke jalan yang diridloi oleh Allah, yakni para Auliya' dan Sholihin. Lalu, apakah yang masih hidup atau yang telah wafat? Semuanya, baik wali dan sholih yang masih hidup maupun telah wafat. Apakah meminta tolong kepada para Wali, baik yang masih hidup maupun telah wafat, itu salah? Tidak! Lebih ampuh mana, pertolongan para Wali antara yang masih hidup atau yang telah wafat? Inilah jawabnya. Selamat membaca.
و قال الشيخ الامام السيد عبد الله ابن علوي الحداد رضي الله عنه ونفعنا به: ما تظهر بركات الصالح على من صحبه الا بعد موته. والولي يكون اعتناؤه بقرابته والائذين به بعد موته اكثر من اعتناؤه بهم في حياته: لانه في حياته مشغول بالتكليف، وبعد موته طرح الله عنه الاعباء.
Al Imam Abdullah bin Alwi Al Haddad mengatakan, "Tidak akan tampak keberkahan seorang solih atas para sahabatnya melainkan setelah ia mati. Dan pertolongan seorang wali setelah mati, kepada kerabat dan orang-orang yang memohon pertolongannya, lebih banyak daripada ketika masih hidup. Karena, ketika masih hidup dia disibukkan dengan berbagai beban, sedangkan setelah mati, Allah menghilangkan segala beban darinya."
Syaikh Ali bin Hisamuddin Al Muttaqi, saat menjelang wafatnya, berkata kepada muridnya yang bernama Abdul Wahhab. Beliau berkata, "Janganlah engkau bersedih. Kami adalah kaum yang suka menolong para murid setelah wafat sebagaimana menolong mereka ketika masih hidup, bahkan lebih banyak lagi."
وقال سيدنا الامام الشيخ علي بن ابو بكر السكران باعلوي نفع الله بهما في كتابه معارج الهداية: روي ان الشيخ الكبير محمد بن حسن البجلي رحمه الله تعالى ،قال: رايت رسول الله صلى الله عليه وسلم في المنام. فقلت ، يا رسول الله، اي الاعمال افضل؟ فقال: وقوفك بين يدي ولي لله كحلب شاة او كشي بيضة افضل من ان تعبد الله حتى تتقطع في العبادة اربا اربا. فقلت: يا رسول الله ،حيا كان او ميتا؟ فقال: حيا كان او ميتا.
Al Imam Asy Syaikh Ali bin Abu Bakar As Sakron Ba 'Alawi mengatakan di dalam kitabnya, Ma'arijul Hidayah, "Diriwayatkan bahwa seorang Syaikh besar, Muhammad bin Husain Al Bajaliy mengatakan, 'Aku pernah melihat Rasulullah SAW di dalam mimpi, lalu aku berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah amal yang paling utama?' Beliau menjawab, 'Engkau berada di hadapan seorang Wali Allah (dengan mahabbah) meskipun hanya sekedar orang yang memerah susu kambing atau memanggang telur, adalah lebih utama daripada engkau beribadah hingga terpotong-potong.' Lalu aku bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, apakah wali yang masih hidup, atau yang telah wafat?' Beliau menjawab, 'Baik yang masih hidup atau yang telah wafat.' "
Semoga kita mendapatkan pancaran nadzroh para Auliya dan Sholihin. Semoga kita mendapatkan syafa'at mereka. Semoga kita selamat si dunia dan akhirat....Amin.
Disarikan dari kitab Manhajus Sawiy Lil Faqih Al 'Allamah Al Habib Zain ibn Ibrahim ibn Sumaith.