۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞
*Kalian harus pergi ke pintu itu, ke hadirat Rasulullah ﷺ, duduk sendiri dan katakan, “Yaa Rabbii! Aku datang ke pintu Kekasih-Mu, Sayyidina Muhammad ﷺ."*
_"Yaa Sayyidii! Yaa Rasuulullah!_
*Apakah beliau mendengar atau tidak? Kita mengatakannya dari sini, “Yaa Sayyidii, yaa Rasuulullah! Kami adalah hamba yang penuh dosa, sakit dan penuh segala penyakit. Dalam hadiratmu, kami memohon pengampunan."*
_"Astaghfirullaah, astaghfirullaah, astaghfirullaah. Tubnaa wa rajanaa ilayk yaa Rabbana, yaa Rabbana, yaa Rabbana 'ghfir lanaa maa madhaa yaa waasi` al-karami, “Kami telah memperbarui jalan kami dan kami telah kembali kepada-Mu wahai Tuhan kami; ampunilah kami dari apa yang telah berlalu, wahai Yang Mahaluas Kemurahan-Nya!”_
*Inilah yang harus kalian lakukan sebagaimana yang Allah (swt) firmankan, jadi sekarang karena kalian telah melakukan tugas kalian, Nabi ﷺ akan memintakan ampunan bagi kalian. Jika kalian tidak datang dan mengetuk pintu lalu meminta kepada sang pemilik rumah untuk mempersilakan kalian masuk, bagaimana beliau akan membukakan pintunya?*
_Rasulullah ﷺ adalah pintu ke Hadirat Allah (swt)! Katakanlah kepada beliau ﷺ, “Yaa Sayyidii! Aku ini penuh dosa. Astaghfirullah! Astaghfirullah! Astaghfirullah!” Kalian akan mendapati bahwa Allah bukan hanya tawwaaban, “Maha Penerima Tobat,” tetapi Dia juga menambahkan rahiima, “Yang Maha Penyayang.”_
_Ketika kalian melakukan istighfaar dalam hadirat Nabi ﷺ, walaupun kalian tidak melihat beliau ﷺ melalui hati kalian, namun dengan menunjukkan kedhaifan kalian, Allah (swt) akan menunjukkan kasih sayang-Nya pada kalian. Dia tidak mengatakan seberapa besar rahmat itu, barangkali mencakup seluruh alam semesta, tetapi mintalah pada-Nya._
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani