Jadilah ISTRI
Yang tunduk patuh pada suami, yang senantiasa berseri-seri saat dipandang, yang ridho untuk diam saat suami marah, tidak merasa lebih apalagi meninggikan suara, tercantik di hadapan suami, terharum saat menemani suami beristirahat, tak menuntut keduniaan yang tidak mampu diberikan suaminya, dan yang sadar bahwa ridho-Nya ada pada ridho suaminya.
Jadilah SUAMI
Yang mengerti bahwa istrinya bukan pembantu, yang sadar tidak selalu ingin dilayani, yang malu jika menyuruh ini itu karena tahu istrinya sudah repot seharian urusan anak dan rumah, yang tak berharap keadaan rumah lapang saat pulang, karena sadar itulah resiko hadirnya amanah yang masih kecil, yang sadar pekerjaan rumah tangga juga kewajibannya, yang rela mengerjakan pekerjaan rumah tangga karena rasa sayangnya terhadap istrinya yang kelelahan.
Berusahalah menjadi anak LELAKI
Yang sadar bahwa ibunya yang paling berhak atas dirinya, yang mengutamakan dan memperhatikan urusan ibunya, yang lebih mencintai ibunya dibanding mencintai istri dan anak anaknya, yang sadar bahwa surganya ada pada keridhoan ibunya.
Berusahalah menjadi ORANGTUA
Yang sadar bahwa anak perempuannya jika menikah sudah bukan lagi miliknya lagi, yang selalu menasehati untuk mentaati suaminya selama suaminya tidak menyuruhnya kepada perkara yang munkar, yang sadar bahwa keridhoan Allah SWT bagi anaknya telah berpindah pada ridho suaminya.
Istiqomahlah menjadi IBU
Yang meskipun tahu surga berada di bawah telapak kakinya, tapi tidak pernah sekalipun menyinggung hal tersebut saat anaknya ada kelalaian terhadapnya, yang selalu sadar bahwa mungkin segala kekurangan pada anak-anaknya adalah hasil didikannya yang salah selama ini, yang sadar bahwa jika dirinya salah berucap maka Malaikat akan mengijabah do'anya, karena itu dia akan berhati-berhati dalam menjaga lisannya dari berkata yang mengutuk anaknya.
Teruslah berusaha menjadi ANAK
Yang senantiasa mendoakan kebaikan bagi orangtuanya dalam keheningan sepertiga malam terakhir, meskipun sehari-hari dalam kesibukan rumah tangganya, dalam kesibukan usahanya, dalam kesibukan pekerjaannnya.```
Habib Umar bin Hafidz