Habib Umar bin Hafidz pernah berkisah dalam tausiyah di depan umat Islam di Indonesia.
Dikisahkan ada seseorang yang melakukan perjalanan dengan ayahnya. Dalam perjalannya tersebut, sang ayah sakit dan meninggal dunia di perjalanan. Tentu saja, hal itu membuat si anak ini terkejut dari kematian ayahnya. Apalagi, diketahui, wajah ayahnya langsung berubah menjadi hitam kelam.
Maka si anak makin bertambah sedih atas musibah yang makin besar ini. Maka dia berpikir, "Seandainya aku minta bantuan kepada penduduk kampung yang ada di sekitar sini untuk mengurus jenazah ayahku. Tetapi aku malu untuk memperlihatkan kepada mereka wajah ayahku yang menjadi hitam."
Dikarenakan stres yang mendera pikirannya dia pun mengantuk dan tertidur di tempat itu. Dalam mimpinya dia melihat seseorang manusia yang demikian putih, indah dan tampan,
Maka orang tersebut mendatangi ayahnya yang sedang terbaring jenazahnya dan mengusap wajah orang tersebut dan berubah wajah ayahnya yang tadi hitam menjadi bercahaya dalam mimpinya.
Maka si anak bertanya siapa gerangan engkau yang mana dengan berkat engkau Allah Ta'ala mengangkat kesulitanku ini?.
Maka dijawab "Aku adalah Nabimu Muhammad
"Dahulu Ayahmu adalah orang yang banyak berbuat dosa dan kesalahan akan tetapi di samping itu dia banyak bershalawat kepadaku maka aku simpan ini, dan aku setelah mengetahui dia wafat aku meminta syafa'at kepada Allah Swt dan Allah Ta'ala mengizinkan aku untuk menolong orang ini."
Maka ketika terbangun dia dapati ayahnya telah berubah menjadi putih dan sejak saat itu sianak selalu menyibukan dirinya dengan shalawat dan salam Terhadap Nabi Muhammad dalam setiap keadaan apapun.
Dia berjumpa didengar dia dilihat oleh sebagian para shalihin yang berada di mekah, itu ulama mekah melihat dia, dia bertanya "Aku selalu melihat engkau selalu setiap waktu tiap jalan baca shalawat, ketika thawaf engkau sibuk dengan shalawat, bahkan saat sa'i engkau sibuk dengan shalawat. Apakah engkau tidak tahu apapun kecuali hanya shalawat saja??,
Maka dikatakan "Sesungguh aku punya kisah tersendiri atas Shalawat Kepada Nabi Muhammad maka diapun menceritakan kisah sang ayahnya ini."
Atas terjemahan Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ