Fadilah fadilah Dalam Menafkahi

 Diriwayatkan dari Sa'ad bin Abi waqqash ra mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :

إنك لن تنفق نفقة تبتغي بها وجه الله، إلا أجرت عليها، حتى ما تجعل في في امرأتك. رواه البخاري 56 Sesungguhnya tidaklah kamu memberikan nafkah yang kau niatkan disitu agar mendapatkan Ridha Allah melainkan kau akan diberikan pahala atasnya, hingga termasuk juga apa yg kau suapkan ke mulut istrimu. (HR Bukhari No. 56) يعني حتى إنفاقه على زوجته ومن تحت يده كله له فيها أجر عظيم Yakni hingga nafkah sang suami kepada istrinya dan semua yg masih ada ditangannya terdapat pahala yg amat besar وعن عبداللَّهِ بنِ عمرو بنِ العاصِ رَضي اللَّه عنهما قَالَ: قَالَ رسولُ اللَّه ﷺ قَالَ: كَفي بِالمرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يقُوتُ حديثٌ صحيحٌ رواه أَبو داود وغيره. Dari Sayyidina Abdullah bin Amr bin al-'aash ra menyatakan : Rosulullah ﷺ bersabda : cukuplah seorang dinilai berdosa saat ia menyia-nyiakan orang yang semestinya ia berikan makan . ورواه مسلم في صحيحه بمعناه قَالَ: كَفي بِالمرْءِ إِثْمًا أَنْ يَحْبِسَ عَمَّنْ يملِكُ قُوتَهُ. Imam Muslim meriwayatkan didalam Shahih beliau hal yang senada dengan hadist diatas : Cukup seorang dinilai berdosa manakala ia menahan makanan yang ia miliki (tidak mau menafkahi). ومن حديث أبي قلابة عن أبي أسماء عن ثوبان رفعه أفضل دينار ينفقه الرجل دينار ينفقه على عياله ودينار ينفقة على دابته في سبيل الله ودينار ينفقه على أصحابه في سبيل الله قال أبو قلابة بدأ بالعيال وأي رجل أعظم أجرا من رجل ينفق على عياله يعفهم وينفعهم الله به Diriwayatkan hadits dari Abu Qalaabah dari Abu Asmaa’ dari Tsaubaan : “Paling utamanya dinar yang dinafkahkan seorang lelaki adalah : - dinar yang dinafkahkannya pada keluarganya, dan - dinar yang dinafkahkannya untuk kendaraannya untuk berjuang dijalan Allah dan - dinar yang dinafkahkannya untuk kendaraan teman-temannya untuk berjuang dijalan Allah”. Abu Qolaabah berkata : Dalam hadits diatas menjelaskan bahwa nafkah dimulai penyebutannya pertama kali dengan menafkahkan kepada keluarganya, Dan kiranya siapakah lelaki yang lebih besar pahalanya dibandingkan lelaki yang mau bertanggung jawab menafkahkan hartanya untuk keluarganya ? Sehingga mereka mendapatkan kehormatan (dengan tidak meminta-minta ke orang lain dsb) dan kemanfaatan dari Allah.