Menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, keihkhlasan merupakan pangkal diterimanya ibadah. Karena itu, pada setiap kali majelis pengajian beliau di madrasahnya di Baghdad, tema ikhlas dalam beribadah menjadi pokok bahasan utama.
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: “Kalian harus ikhlas dalam beramal. Palingkanlah pandangan terhadap amal yang telah kalian kerjakan. Jangan pernah berharap ganti dari pemberian kalian itu. Beramallah karena Allah. Dan, jadilah orang yang mengharap ridha-Nya.
Ketika kalian berbicara, maka bicaralah dengan niat yang tulus. Jika kalian diam, diamlah dengan niat yang tulus. Karenanya, setiap amal yang tidak diawali dengan niat, amalnya akan sia-sia.
Di antara tanda atau ciri-ciri ikhlas adalah, kalian tidak terpengaruh dengan pujian dan cacian orang lain. Ikhalas juga bermakna memembuang kesombongan dalam diri.
Maka, sedikit pun kalian jangan pernah merasa sombong dengan amal kalian! Karena kesombongan dapat menghapus dan melenyapkan pahala amal kalian.” Maka, marilah memohon kepada Allah agar kita diberi pertolongan dan keikhlasan hati dalam mengerjakan amal shaleh. Kita tidak akan pernah bisa bersabar melaksanakan shalat dan puasa, jika kita tak meminta pertolongan-Nya.
Disarikan dari kitab Fathu Rabbani karya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani
صل لله على محمد