Menuntut Ilmu Bagian Dari Ibadah


بِسۡـــــــــمِ اللهِ الرَّحۡـمـٰنِ الرَّحِـــــــيم.
اَللَّهُمَّ صَلِّ َعلى سيدنامُحَمَّدٍ وَ عَلَى آل سيدنا  مُحَمد
:قال رحمه الله تعالى :

Mengutip hadist Nabi Al Musthofa, ⠀
Sayyidina Mu'adz bin Jabal berkata : ⠀
"Tuntutlah ilmu, sebab menuntut ilmu karena Allah Azza wa Jalla itu merupakan perwujudan dari sikap taqwa kepada-Nya.

Menuntut ilmu bagian dari ibadah,
Mengulangi ulanginya berarti tasbih.
Membahas atau membicarakan ilmu senilai dengan berjihad di jalan-Nya.
Mengajarkan ilmu kepada orang yang tidak mengetahui berarti shodaqah.
Memperolehnya dari ahlinya berarti mendekatkan diri kepada-Nya.

Ilmu adalah teman dikala sendirian dan sahabat di waktu kesepian. Ilmu juga jadi petunjuk menuju jalan agama, pemberi nasehat bagi kesabaran di waktu suka maupun duka, penghibur lara di tengah kegelisahan, teman sejawat serta kerabat dekat di tengah orang-orang asing dan sekaligus pelita bagi jalan menuju surga. ⠀
Dengan ilmu, Allah Azza wa Jalla mengangkat derajat beberapa kaum, menjadikan mereka pemimpin, dan penunjuk jalan kepada kebajikan. Orang menjadikan mereka (ulama) perintis dan penunjuk jalan menuju kebaikan.

Jejak mereka diikuti, amal para ulama itu pun menjadi perhatian kita semua. Para Malaikat suka kepada tindakan para ulama, menaungi mereka dengan sayap sayap kemuliaan. Semua yang basah dan kering memintakan ampunan atas dosa para pengajar, bahkan ikan dan binatang di laut, binatang buas serta jinak di daratan, udara, sekaligus makhluk-makhluk di luar angkasa dan bintang juga turut mendoakan kebaikan bagi mereka". ⠀
{Diriwayatkan Abu Al Syaikh Ibnu Hayyan dalam kitab Al Tsawab}

Ihya' 📚
Juz 1. Hal. 32