Teruslah Beristighfar, Meski Tidak Melakukan Dosa


بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمت الله وبركته
صل لله على محمد

Sebagai manusia biasa, tentu kita harus mengakui dan terus berkaca pada diri kita masing-masing bahwa kita masih banyak dosa. Baik yang disengaja atau pun tidak, setiap hari pasti kita selalu melakukan suatu kesalahan yang menjadikan kita harus selalu memohon ampunan-Nya setiap saat.

Bahkan sekelas Rasulullah saw yang sudah dijamin masuk surga dan "maksum" terbebas dari dosa pun selalu beristigfar memohon ampunan-Nya.

Disebutkan dalam beberapa riwayat bahwa Nabi saw. membaca istighfar 100 kali dalam sehari. Al-Imam al-Thabrani meriwayatkan sebuah hadis dari Ibn Umar, dia berkata bahwa Nabi saw. bersabda:

مَا اَصْبَحْتُ غُدْوَةً اِلَّا استَغْفَرْتُ اللهَ مِئَةَ مَرَّةً

Artinya; “Tidak pernah waktu pagi saya lewati kecuali saya membaca istighfar 100 kali”.

Dalam riwayat al-Imam Muslim, Ahmad dari al-Muzanni al-Aghar, dan al-Nasa’i dari Abu Hurairah, keduanya berkata;

اَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم جَمَعَ النَّاسَ فَقَالَ : يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّي أَتُوبُ إِلَى اللَّهِ فِي اليَوْمِ اِلَيْهِ مِئَةَ مَرَّة

Artinya; “Sesungguhnya Nabi Saw. mengumpulkan manusia dan beliau berseru,’Wahai manusia, tobatlah kalian kepada Allah. Sesungguhnya saya bertobat kepada Allah dalam sehari sebanyak 100 kali.”

Lantas, bagaimana cara Nabi beristighfar?

Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas al-Maliki dalam kitabnya Ma Dza fi Syakban memaparkan bahwa Nabi saw memberikan contoh lafal istighfar yang sangat lengkap. Salah satu lafal istighfar tersebut adalah yang tertulis dalam sebuah riwayat dan dinukilkan Al-Imam al-Hakim.

Seorang sahabat pernah mengeluh betapa banyak dosa yang dilakukannya. Kemudian Rasul memintanya untuk membaca sebuah doa. Berikut kisahnya:

جَاءَ رَجُلٌ اِلَى رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ : وَاذَنُوْبَاه وَاذَنُوْبَاه، فَقَالَ هَذَا اْلقَوْلَ مَرَّتَيْنِ اَوْ ثَلَاثًا. فَقَالَ لَهُ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: قُلْ “اَللَّهُمَّ مَغْفِرُتُكَ اَوْسَعُ مِنْ ذُنُوْبِيْ وَرَحْمَتُكَ اَرْجَى عِنْدِيَ مِنْ عَمَلِيْ” فَقَا لَهَا ثُمَّ قَالَ : عُدْ فَعَادَ، ثُمَّ قاَلَ : قُمْ فَقَدْ غَفَرَ اللهُ لَكَ

“Seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah sembari berkata, ‘Betapa besar dosaku, betapa besar dosaku’. Keluhan ini diulangi sampai dua atau tiga kali. Mendengar keluhan itu, Rasul mengatakan, bacalah:

Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali.

 Ya Allah, ampunan-Mu lebih luas dari dosaku, rahmat-Mu lebih saya harapkan daripada amalku

Sahabat tadi menirukan bacaan Nabi. Kemudian Nabi meminta mengulanginya. Lalu Nabi berkata,”Berdirilah, Allah telah mengampuni dosamu.” (HR: al-Hakim)

اللهم صل على سيدنا محمد و اله وصحبه عجمين 💙