Resep Agar Mempunyai Keturunan Waliyullah, Habib Umar bin Hafidz

Pada suatu hari, Habib Umar bin Hafidz mengungkapkan rahasia bagaimana Tarim bisa menjadi kota suci yang dipenuhi ribuan wali, bahkan konon anak kecil disana, belum tumbuh kumisnya sudah bisa menjadi seorang wali yang ahli kasyaf.

“Wanita-wanita Tarim..” tutur Habib Umar, “mereka selalu mendidik anak-anak mereka dengan dzikir dan sholawat sejak kecil. Ketika menggendong anak mereka berdzikir dan bersholawat.

Ketika menyusui mereka berdzikir dan bersholawat. Ketika memasak pun juga begitu. Jadi tidak heran jika putra-putra mereka menjadi para Auliya’ dan Ulama. 

Bandingkan dengan kebanyakan wanita di zaman sekarang yang menggendong dan menyusui anaknya sambil menonton musalsalat dan hal-hal tak berfaedah lainnya..?”

“Aku masih ingat,” lanjut Habib Umar lagi, “para wanita Tarim yang bertanya hukum dan meminta fatwa kepada ayahku, mereka selalu membuat kasar suara mereka layaknya seorang lelaki.

Mereka tidak melembutkan suara mereka untuk menghindari fitnah dan karena rasa malu mereka teramat tinggi. 

Wanita yang baik bukanlah ia yang tidak mempunyai dosa dan kesalahan. Tapi ia adalah seseorang, yang meskipun ia sadar bahwa ia memiliki masa lalu yang kelam, tapi ia tetap terus berusaha menjadi wanita yang di ridhai Allah dan Rasul-Nya. 

Meski seringkali terjatuh dan tertatih-tatih, ia tetap terus melawan nafsunya untuk meniti jejak Sayyidah Fatimah, Sayyidah Khadijah dan wanita-wanita agung lainnya.

Dari sinilah, Tarim melahirkan para ulama besar yang jadi waliyullah. Para wali yang tersebar di Indonesia juga masih keturunan wali dari Tarim. Ikatan Tarim Yaman dan Indonesia sangat kuat, mengakar ratusan tahun lalu.

Jangan pernah melewatkan nilai kebajikan yang dilahirkan dari Tarim Yaman. Akan selalu lahir para waliyullah di Tarim dan Indonesia yang akan selalu menyinari dunia.

semoga kita bisa meneladaninya Amiin..
Wallaahu 'alam.