Wajahnya dan postur tingginya benar-benar bule Eropa, seorang blonde. Tetapi dengan janggutnya yang dipanjangkan, mengenakan serban, berselendang, dan berbaju gamis, caranya berpakaian lebih mirip dengan ulama-ulama Islam keturunan Arab. Dia bernama Syaikh Mus’ab Penfound. Tetapi jangan salah, saat ini dia telah memiliki ijazah dan diperkenankan untuk mengajar Tafsir, Hadits, Aqidah, Hukum Islam, Bahasa Arab, Tarbiyyah, dan Metodelogi Dakwah.
Syaikh Mus’ab Luke Martin Penfound, atau secara singkat biasa disapa Syaikh Mus’ab saja, adalah seorang pria kelahiran Manchester, Inggris, yang memutuskan untuk masuk Islam di usia remaja. Setelah dua tahun dalam masa pencarian, dia memutuskan untuk masuk Islam pada usia 18 tahun.
Saat ini, Syaikh Musab tinggal di Hadramaut, Yaman, di mana dia masih melanjutkan studinya di bawah bimbingan gurunya, Al-Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz, ulama besar asal Yaman yang nasabnya masih bersambung ke Nabi Muhammad Saw.
Tentang kisah perjalanannya dalam memeluk Islam, Syaikh Mus’ab bercerita, “Saya dibesarkan di lingkungan sekuler di Manchester (Inggris) dengan latar belakang pendidikan yang cukup baik. Secara khusus, tidak ada yang aneh-aneh tentang bagaimana saya dibesarkan. Saya memiliki kecintaan yang besar terhadap musik. Kakekku memiliki kecintaan yang besar terhadap bahasa… Saya pikir saya tidak pernah secara giat untuk melakukan “pencarian” (spiritual) terhadap apapun.”
Sampai akhirnya suatu saat dia melihat langsung orang-orang Muslim yang hendak studi di salah satu universitas di Manchester dan melihat segala tingkah laku mereka. Tertarik dengan tingkah laku (akhlak) mereka, Luke Martin Penfound (Syaikh Mus’ab muda) kemudian mulai berinteraksi dengan mereka, dan melalui merekalah awalnya dia mulai mengenal Islam. Penfound merasa kagum melihat mereka yang sungguh-sungguh belajar dan berdakwah dengan akhlak mulia.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ