Keutamaan Menulis Sejarah Waliyullah

Al-‘Allamah Sayyid ‘Abdur Rahman bin Muhammad bin Husain bin ‘Umar Ba ‘Alawi Al-Hadhrami. Dalam Kitabnya Bughiyatul Mustarsyidin, Berkata ; Bahwa Rasulullah ﷺ, Bersabda :

وَقَدْ وَرَدَ فِی الْاَثَرِ عَنْ سَيِِّدِ الْبَشَرِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَنَّهُ قاَلَ : مَنْ وَرَّخَ مُؤْمِنًا فَكَأَنّمَا اَحْيَاهُ وَمَنْ قَرَأَ تاَرِيْخَهُ فَكَأَنَّمَا زَارَهُ وَمَنْ زَارَهُ فَقَدْ اِسْتَوْجَبَ رِضْوَانَ اللهِ تَعَالٰی فِی حُرُوْرِ الْجَنَّةِ. (بغية المسترشدين)

Tersebut Dalam Atsar: Rosululloh ﷺ Pernah Bersabda: "Barangsiapa Membuat Sejarah Orang Mukmin [ Waliyulloh Yang Sudah Wafat ] Sama Saja Ia Telah Menghidupkannya Kembali, Barangsiapa Yang Membacakan Sejarahnya Seolah-olah Ia Telah Mengunjunginya [ Ziarah ], Barangsiapa Yang Mengunjunginya, Maka Alloh Akan Memberikan Surga." ( Bughiyatul Mustarsyidin )

اللّهمّ صلّ وسلّم وبارك علی سيّدنا محمّد وعلی اله واصحابه

Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan, Wafat Pada Tahun 1962 M/ 1382 H Dalam Usia -+ 70 Tahun, Di Rumah Kediaman Keluarga Besar Kumpi Amsa Al-Batawi Kedoya Pesing Bendungan, Dan Dimakamkan Di Dalam Pemakaman Keluarga Besar Kumpi Risin Al-Batawi. Jl. SMA 57, Gang. Utama, Blok Asem RT.003/ RW.06, Kel. Kedoya Utara, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11520.

(Lokasi Makam Berada Di Samping Gang Belakang Rumah Kediaman Al-Habib Javar Shadiq bin Ali bin Muhammad bin Hasan Al-Aydarus, Alumni Pon-Pes DALWA. Sebelah Kanan Sebelum/ Setelah Pon-Pes At-Taufiq, Pimpinan Drs. KH. Mahmud Ma'ruf Al-Batawi) 

Jalan Menuju Makam Keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Diantaranya: Lewat Gang Leki Pali. Atau Langsung Lewat Gang Besar Jalan SMA 57, Masuk Gang Utama. Atau Lewat Jalan Samping Kanan Musholla Mahabbatul Mu'minin/ Samping Sekolahan SD, SMA 57. Patokan Jalan Gangnya Yaitu Depan Masjid Raya Taman Cahaya, Atau Depan Alfamidi. Lebih Tepatnya Ikuti Petunjuk Google Maps Titik Lokasi Makamnya Sesuai.

Google Maps, Lokasi Makam Keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri : https://maps.app.goo.gl/EcGsurmttqoJ3A3H7

Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Atau Lebih Dikenal Namanya Dengan Panggilan Wan Hasan Adalah Seorang Ahlul Bait/ Dzurriyyah Nabi Muhammad ﷺ, Beliau Tinggal Di Daerah Tanah Abang Jakarta Pusat, Namun Lebih Sering Berada Di Kampung Kedoya Pangkalan Pesing Bendungan Hingga Akhir Hayatnya. Menurut Cerita Dari Para Orang Tua Yang Mengalami Di Waktu Hidupnya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Terkadang Berprilaku Dan Berkata Tidak Seperti Orang Lain Pada Umumnya, Dengan Kata lain Bahwasannya Beliau Adalah Seorang Waliyulloh (Wali Jadzab/ Majdub) Yang Mastur Di Zamannya. Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Sangat Rajin Bersilaturrahmi Ke Rumah-Rumah Orang Tua Betawi Kedoya Dahulu Diantaranya, Yaitu : Kong Ajid/ Kong Awi bin Kumpi Amsa Al-Batawi Kedoya Pesing Bendungan., Kong H. Ahmad bin Kumpi KH. Entong Al-Batawi, Kong Sidam bin Kumpi Risin Al-Batawi, Kedoya Pangkalan SMA 57., Kong H. Deid bin Kumpi Silan Al-Batawi, Kong H. Satiri bin Kumpi KH. Entong Al-Batawi, Dan Kong H. Ali bin Kumpi H. Kiting Al-Batawi, Kedoya Pasar Kemis. Setiap Mereka Yang Didatangi Rumahnya Oleh Beliau, Mereka Para Tuan Rumahnya Orang-Orang Betawi Kedoya Dahulu Sangat Menghormatinya, Dan Beliau Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Selalu Disambut Dijamu Makanan Serta Minuman Dengan Baik, Dan Beliaupun Sudah Dianggap Seperti Keluarga Sendiri, Sampai Beliau Sering Menginap Dan Tidur Di Rumah Kumpi Amsa Al-Batawi Kedoya Pesing Bendungan.

Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Tidak Mempunyai Anak Keturunan Laki-Laki, Dalam Kata Lain Tidak Ada Penerus Nasab Keturunannya Atau Terputus. Beliau Hanya Mempunyai Satu Anak Keturunan Perempuan Bernama Syariefah Ni'mah binti Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Atau Yang Lebih Dikenal Namanya Dengan Panggilan Wan Emah Dan Menikah Dengan Wan Abu Bakar Al-Habsyi Yang Dikaruniai Dua Anak Perempuan. Dahulu Mereka Berdua Wan Emah Dan Wan Abu Bakar Al-Habsyi Menantunya Sangat Sering Dan Rutin Mengunjungi Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Namun Mereka Berdua Sudah Wafat Dan Dimakamkan Di TPU Kampung Baru, Kebon Jeruk, Sukabumi Selatan, Jakarta Barat.

Mengenai Silsilah Keturunan Nasab Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Ke Atas Sampai Kepada Rasululloh ﷺ, Para Pengurus Makam Atau Pemilik Tanah Wakaf Pemakaman Tersebut Yaitu Anak Cucu Cicit Dari Kong Sidam bin Kumpi Risin Al-Batawi Selaku Murid/ Sahabat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Tidak Mengetahuinya, Dikarenakan Zaman Dahulu Semasa Hidupnya Beliau Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Belum Menceritakan Kepada Sahabat/ Muridnya, Dan Mereka Para Sahabat/ Murid Dari Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Tidak Ada Keingintahuan Untuk Menanyakan Tentang Silsilah Nasab Keturunan Beliau Secara Gamblang Lengkap Ke Atas Sampai Kepada Rasululloh ﷺ٫ Mungkin Juga Mereka Merasa Takut Suul Adab.

Pada Zaman Sekarang Pun Para Tuan Guru Kita Dari Kalangan Ahlul Bait/ Dzurriyyah Nabi Muhammad ﷺ (Habaib) Mereka Tidak Menyampaikan Dan Memberitahukan Kepada Para Murid/Sahabatnya Tentang Nasab Keturunannya Secara Lengkap Ke Atas Sampai Kepada Rasululloh ﷺ, Dan Seorang Murid/ Sahabatnya Tidak Ada Yang Bertanya Dan Minta Diberitahukan Seperti Tersebut, Sekalipun Ada Yang Memberitahukan Itu pun Juga Jarang Dan Hanya Kepada Orang Tertentu. Karena Sesungguhnya Mereka Lebih Fokus Untuk Berda'wah Menyampaikan Nasehat-Nasehat Ilmu-Ilmunya/ Mengajar Dan Belajar Saja. 

Namun Dalam Hal Tersebut, Terdapat Keterangan Dan Pendapat Dari Para Habaib Keluarga Al-Qadri Dan Habaib Lainnya Mengatakan, Bahwa Sangat Memungkinkan Beliau Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Merupakan Ahlul Bait/ Dzurriyyah Nabi Muhammad ﷺ Dari Salah Satu Keturunan Kerajaan Kesultanan Pontianak Jalur Pangeran Syarif Hamid bin Sultan Syarif Abdul Rahman Al Qodri, Jl. Pangeran Tubagus Angke, Kec. Tambora, Kota Jakarta Barat, Dikarenakan Jarak Antara Tanah Abang dan Kedoya Dengan Angke Berdekatan Tempatnya, Atau Beliau Merupakan Keturunan Al-Qadri Dari Jalur Lain Yang Belum Diketahui.

Semoga Saja Ada Yang Datang Dari Pihak Pengurus Rabithah Alawiyah Maupun Keluarga Besar Yang Mengurus Nasab Khusus Keturunan Fam Al-Qadri, Sehingga Dapat Bersama-Sama Untuk Membantu Menelusuri Nasab Keturunan Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Tersebut Ke Atas Sampai Kepada Rasululloh SAW. Karena Ada Beberapa Juga Dari Keturunan Rasululloh ﷺ Yang Belum Sempat Mencatat Dan Menyampaikan Nasab Keturunannya Ke Rabithah Alawiyah Yaitu Lembaga Khusus Pencatatan Keturunan Rasululloh ﷺ.

Dan Juga Mengenai Foto Wajah Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Para Pengurus Makam Atau Pemilik Tanah Wakaf Pemakaman Tersebut, Yaitu Anak Cucu Cicit Dari Kong Sidam bin Kumpi Risin Al-Batawi Selaku Murid/ Sahabat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Tidak Mempunyai Foto-foto Beliau, Mungkin Dikarenakan Zaman Dahulu Semasa Hidupnya Beliau Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Tidak Ingin Difoto, Atau Mungkin Saat Di Foto Hasilnya Tidak Ada Gambar Foto Beliau.

Namun Berdasarkan Penjelasan Dari Penglihatan Para Pengurus Makam Dan Para Penziarah Yang Telah Dikasih Lihat Secara Langsung Kasyaf Mata Dan Melalui Mimpi Tentang Wujud Wajah Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Seluruhnya Menceritakan Paras Wajahnya Sama Semua, Yaitu Beliau Tidak Berbulu Bewok Dan Hanya Berbulu Janggut Saja, Sama Seperti Pangeran Syarif Hamid bin Sultan Syarif Abdul Rahman Al Qodri, Keramat Angke.

Bagaimanapun Akan Hal Tersebut, Sebagai Ummat Nabi Muhammad ﷺ Yang Telah Mengetahui Hukum Kewajiban Mencintai Dan Memuliakan Ahlul Bait/ Dzurriyyah Nabi Muhammad ﷺ. Maka Wajib Bagi Kita Semua Untuk Mencintai, Menghormati Dan Memuliakan Serta Mengurus Makamnya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Di Kedoya Tersebut Dengan Sebaik Mungkin, Sebagai Bukti Kecintaan Kita Kepada Rasululloh ﷺ Dan Kepada Ahlul Baitnya.

Alhamdulillah Makam Keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Sudah Mulai Rapih Direnovasi, Yang Diawali Pembangunan Makamnya Tersebut Pada Tahun 2005 Oleh Almarhum Almaghfurlah Baba H. Sa'adih bin H. Ali Dibantu Biaya Pembangunan Tersebut Dengan Sahabatnya Baba H. Ayyuhan Selaku Saudara Misanan Al-Habib Abdillah Naufal bin Muhammad Al-Habsyi/ Wan Papang (Shohibul Maqom Pendopo Alhabsyi, Kebon Jeruk). Lalu Dilanjutkan Renovasi Pembangunan Tersebut Yaitu Pemasangan Listrik Lampu Untuk Menerangi Makam dan Lainnya Pada Tahun 2020 Dibantu Oleh Para Dermawan Dan Anak Keturunan Baba H. Sa'adih bin H. Ali, Dan Anak Cucu Cicit Keturunan Keluarga Besar Kong Sidam Bin Kumpi Risin Al-Batawi Selaku Sahabat/ Murid Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Semasa Hidupnya, Yang Memiliki Tanah Wakaf Pemakaman Keluarga Tersebut.

Banyak Para Jama'ah Dari Majelis-Majelis Ta'lim Dan Lainnya Yang Datang Berziarah Ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Baik Itu Para Pemuda Maupun Orang Tua Yang Datang Sendiri Dan Bersama Rombongan Jama'ahnya, Mereka Datang Bergantian Keluar Masuk Berziarah Ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Mereka Berdatangan Dari Daerah Tempat Tinggal Yang Dekat Hingga Tempat Tinggal Yang Jauh, Dari Dalam Kota Hingga Luar Kota. 

Dengan Harapan Mereka Semuanya Semoga Dicintai Dan Dimuliakan Oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, Sebagaimana Mereka Mencintai Dan Memuliakan Kekasihnya Rasululloh ﷺ Dan Dzurriyyahnya. Dengan Harapan Mereka Dicintai Oleh Rasululloh ﷺ Dan Dzurriyyahnya Sebagaimana Mereka Mencintai Keduanya. Dengan Harapan Mereka Bisa Berziarah Ke Makam Rasululloh ﷺ, Sebagaimana Mereka Bisa Berziarah Ke Makam Dzurriyyahnya Yaitu Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom. Dengan Harapan Semoga Mereka Mendapatkan Rahmat Dan Keberkahannya, Serta Do'a-Do'a Hajat-Hajat Mereka Diqobul Oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.

Maka Sudah Seharusnya Bagi Semua Yang Tinggal Di Kedoya Dan Sekitarnya Untuk Lebih Rajin Dan Rutin Datang Bergantian Berziarah Ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Tersebut, Baik Itu Datang Berziarah Sendiri Ataupun Datang Berziarah Bersama Para Jama'ah Majelis Ta'limnya, Menjadikan Jadwal Ziarah Khusus Rutin Baginya Dan Jama'ahnya, Apabila Tidak Bisa Datang Berziarah Setiap Hari, Maka Datanglah Minimal Seminggu Sekali Atau Sebulan Sekali, Baik Itu Di Waktu Pagi, Siang, Sore Atau Malam Hari Sesempat Waktunya, Jangan Sampai Tidak Datang Sama Sekali. Berusahalah Untuk Datang Dengan Rutin Dan Istiqomah Menziarahinya Turun Menurun Sampai Kepada Anak Cucu Cicit, Dan Seterusnya .

Beberapa Karomah Dan Peristiwa Menakjubkan Luar Biasa Yang Terjadi Tentang Makam Al-habib Hasan Bin Ahmad Al-qadri/ Wan Hasan. Diantaranya, Yaitu :

1- Pada Hari Jum'at Beliau Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Memerintahkan Para Sahabat/ Muridnya Di Kedoya Pesing Bendungan Untuk Berangkat Sholat Jum'at Di Masjid Al-Ma'mur Tanah Abang, Kemudian Mereka Mengajak Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Untuk Berangkat Bareng, Namun Mereka Disuruh Untuk Berangkat Duluan, Dikarenakan Beliau Masih Ingin Rebahan Istirahat. Lalu Berangkatlah Mereka, Sesampai Tiba Dan Masuk Ke Dalam Masjid Mereka Sangat Kaget, Ternyata Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Sudah Berada Di Barisan Depan Dekat Imam.

2- Ketika Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Sedang Berjalan Di Salah Satu Jalan Kedoya, Ada Seorang Yang Bertemu Kepada Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Dan Orang Tersebut Bertanya Kepada Beliau "Mau Pergi Ke Mana Wan Hasan", Lalu Beliau Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Menjawab "Mau Pergi Ke Tanah Abang Belanja Al-Qur'an". Tidak Berapa Lama Berjalan Dari Jalan Itu Orang Tersebut Bertemu Kembali Dengan Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Dia Sangat Kaget Ternyata Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Sudah Membeli Al-Qur'an Dengan Waktu Yang Begitu Cepat Secepat Kilat.

Subhanallah, Padahal Jarak Antara Kedoya Ke Tanah Abang, Jalan Lumayan Jauh Memakan Waktu Yang Lumayan Lama, Dan Dahulu Kendaraan Umum atau Pribadi Masih Jarang. Wallohu A'lam

Seorang Pemuda Didatangi Diberitahukan Dan Dibangunkan Dari Tidurnya Oleh Shahibul Maqam Al-habib Hasan Bin Ahmad Al-qadri. 

Beberapa Tahun Setelah Wafatnya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Datanglah Ke Kedoya Pangkalan Pesing Bendungan Seorang Dzurriyyah Rasulullah ﷺ Bernama Habib Ubaidilllah Al-Aydarus, Beliau Tidak Memakai Pakaian Selayaknya Orang-Orang, Dalam Kata Lain Pakaiannya Lusuh Lecek Dan Kotor, Namun Jika Tiba Waktu Adzan Beliau Langsung Pergi Sholat Ke Mushalla Dengan Menggunakan Pakaian Tersebut. Beberapa Orang Merasa Tidak Nyaman Sholat Di Dekatnya, Dan Ada Di antara Mereka Yang Mengejek-Ejeknya. 

Akan Hal Tersebut, Tidak Lama Kemudian Ada Seorang Pemuda Bermimpi Didatangi Oleh Seseorang Dalam Mimpinya Memberitahukan Kepadanya Untuk Menyampaikan Kepada Mereka Agar Tidak Mengganggu Dan Mengejek Habib Ubaidilllah Al-Aydarus, Kemudian Pemuda Tersebut Terbangun/ Dibangunkan Oleh Orang Yang Ada Dalam Mimpinya Tersebut Ternyata Berada Di Hadapannya, Lalu Orang Tersebut Berjalan Cepat, Dan Pemuda Itu Pun Langsung Bangun Mengejar Mengikutinya Sampai Berhenti Orang Tersebut Dan Menghilang Di Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri. Tidak Lama Kemudian Pemuda Tersebut Baru Sadar, Ternyata Orang Yang Mendatangi Dan Memberitahukan Serta Membangunkan Dari Tidurnya Beliau Adalah Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom. Subhanalloh.... Wallohu A'lam

SHAHIBUL MAQAM AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRIE MEWUJUDKAN DIRINYA DI HADAPAN SEORANG PENZIARAHNYA, DAN DENGAN KEBERKAHAN, KARAMAH SERTA KEWALIANNYA MENJADI WASILAH BAGI PENZIARAHNYA BERMIMPI BERTEMU RASULULLAH SAW

Berawal Dari Seorang Yang Belum Percaya Dan Mencari-Cari Tahu Tentang Kebenaran Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadrie, Akhirnya Ustadz Jemmy Dari Bogor Menceritakan Kisah Pengalaman Yang Beliau Rahasiakan Dan Tidak Ingin Menceritakan Kepada Orang Banyak, Namun Terpaksa Beliau Menceritakan Untuk Meyakinkan Kebenaran Makam Dan Karomah Serta Kewaliannya Shohibul Maqom. 

Dahulu, Sebelum Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Direnovasi Bagus Seperti Saat Sekarang Ini, Ustadz Jemmy Dari Bogor Yang Menginap Di Majelis Sabilun Najah Pimpinan Al-Habib Idrus bin Ali Al-Habsyi, Kedoya. Beliau Setiap Hari Datang Berziarah Ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Sampai Berhari-Hari, Setiap Berziarah Ustadz Jemmy Selalu Ditemui Shohibul Maqom Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Mewujudkan Dirinya, Dan Bertanya Kepada Ustadz Jemmy, "Apa Niat Tujuannya Datang Ziarah Ke Makamnya", Lalu Ustadz Jemmy Menjawab "Saya Niat Ziarah Lillahi Ta'ala" Dan Shohibul Maqom Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Mendengarkan Jawaban Ustadz Jemmya Dengan Pandangan Menyukai Niat Hatinya Yang Tulus Berziarah Ke Makamnya Lillahi Ta'ala, Peristiwa Itu Berulang Setiap Hari Sampai Berkali-Kali, Hingga Akhirnya Ustadz Tersebut Mengantuk Tertidur Bermimpi Bertemu Dengan Rasululloh ﷺ Berkat Wasilah Keberkahan Dan Karomah Kewaliannya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom. Subhanalloh. 

Rasulullah ﷺ Bersabda :

حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ عَنْ يُونُسَ عَنْ الزُّهْرِيِّ حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَسَيَرَانِي فِي الْيَقَظَةِ وَلَا يَتَمَثَّلُ الشَّيْطَانُ بِي. (رواه البخاري)

“Telah menceritakan kepada kami ‘Abdan telah mengabarkan kepada kami Abdullah dari Yunus dari Az Zuhri telah menceritakan kepadaku Abu Salamah, bahwasanya Abu Hurairah mengatakan, aku mendengar Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:“Barangsiapa melihatku dalam tidur, maka (seakan-akan) ia melihatku ketika terjaga, (karena) setan tidak bisa menyerupaiku.” (HR. Bukhari).

Suatu Kehormatan Dan Kemuliaan Yang Besar Ditemui Shahibul Maqam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadrie Saat Berziarah Ke Makamnya, Khususnya Kemuliaan Yang Sangat Besar Dan Anugrah Terindah Yaitu Dapat Bermimpi Bertemu Rasulullah SAW. 

Semua Itu Kembali Lagi Kepada Niat Di Hati Kita Masing-Masing, Seberapa Besar Kadar Kecintaan Kita Kepada Rasulullah ﷺ Dan Kepada Ahlul Baitnya Dalam Memuliakannya Dan Bersikap Baik Kepadanya.

Bagi Kita Yang Belum Dijumpai Oleh Shahibul Maqam, Dan Belum Bermimpi Bertemu Dengan Rasulullah SAW, Harapan Besar Kita Saat Ini Hanyalah Berharap Semoga Kita Mendapatkan Keberkahan Dan Syafa'atnya, Amien. Wallahu A'lam

PULUHAN ORANG BERPAKAIAN JUBAH PUTIH DATANG DAN TURUN DARI LANGIT BERZIARAH KE MAKAM AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI

Di Pagi Hari Waktu Dhuha Saat Terbitnya Cahaya Matahari Menerangi Bumi, Seperti Biasanya Bapak Shalahuddin Selaku Pengurus Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Membersihkan Pekarangan Makam, Dan Selesai Membersihkan Pengurus Makam Beristirahat Duduk Di Gubuk Balai Depan Makam, Dan Berdiri Sambil Memperhatikan Keadaan Sekitar Makam. Namun Saat Melihat Ke Atas Langit Sangat Tidak Disangka-Sangka, Pengurus Makam Melihat Dari Arah Timur Di Atas Langit Ada Puluhan Orang Berpakaian Jubah Putih Dikelilingi Cahaya Putih Bersinar Terang, Mereka Semua Datang Dan Turun Ke Bawah Berziarah Ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri. 

Pengurus Makam Tersebut Berkali-Kali Mengusap-Usap Mengucek-Ucek Kedua Matanya Untuk Memastikan Kebenaran Penglihatannya Yang Sangat Jelas Tersebut, Akan Tetapi Puluhan Orang Berpakaian Jubah Putih Di Atas Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Tetap Ada Dan Terlihat Sangat Jelas Nyata, Akhirnya Pengurus Makam Tersebut Memutuskan Untuk Tetap Melihat Dari Jauh Sambil Menunggu Sampai Selesai Dan Hingga Akhirnya Mereka Menghilang. 

Subhanallah....

Pengurus Makam Tidak Mengetahui Puluhan Orang Berpakaian Jubah Putih Tersebut, Apakah Mereka Para Wali-Wali Alloh Atau Para Malaikat-Malaikat Alloh SWT. Wallohu A'lam

SEORANG ANAK PRIA KECIL BERMIMPI ZIARAH DI MAKAM AL۔HABIB HASAN BIN AHMAD AL۔QADRI, TIGA BULAN MENCARI MAKAMNYA BARU DITEMUKAN

Beberapa Orang Datang Berziarah Ke Makam Al۔Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Diantaranya Yaitu Seorang Bapak Berjawah Arab Dan Berbadan Tinggi Bersama Anak Kecilnya Serta Supir Pribadinya Berasal Dari Tebet Timur Jakarta Selatan, Selesai Berziarah Mereka Menemui Pengurus Makam Ke Rumahnya Untuk Bersilaturrahmi Dan Menceritakan Awal Kisah Kedatangannya Berziarah Ke Makam Al۔Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Tersebut.

Akhirnya Bapak Tersebut Bercerita Kepada Dua Pengurus Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Yaitu Bapak Shalahuddin dan Bang Aziz, Bahwa Anaknya Bapak Tersebut Bermimpi Ziarah Di Makam Habib Hasan Yang Pintu Gerbang Makamnya Berwarna Hitam (Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad al-Qadri)

Hampir Setiap Hari/ Malam Anaknya Merengek Menagis Minta Dianterin Bapaknya Untuk Mencari Makam Habib Hasan Yang Diziarahi Tersebut, Dan Sudah Tiga Bulan Lamanya Mereka Berkeliling Mencari-Cari Makam Yang Diimpikan Anaknya Tersebut, Banyak Makam-Makam Habaib Yang Didatangin Dan Dicari۔Cari, Namun Semua Makam Yang Didatangi Dan Dilihat Anaknya Bukanlah Makam Yang Diziarahi Dalam Mimpinya Tersebut.

Kemudian Bapak Dan Supirnya Mencari Tahu Di Google, Hingga Mereka Menemukan Blog Khusus Tentang Sejarah Singkat Makam Dan Karomah Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Akhirnya Mereka Memutuskan Untuk Berangkat Datang Mengikuti Petunjuk Jalan Sesuai Google Maps Yang Tercantum.

Sesampai Tiba Di Depan Gerbang Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Anak Kecil Tersebut Begitu Sangat Senang Dan Gembira, Sambil Berkata Kepada Bapaknya Bahwa Inilah Makam Habib Hasan Pintu Gerbang Berwarna Hitam Sesuai Yang Ada Dalam Mimpinya Tersebut, Yang Telah Lama Hingga Berbulan-Bulan Keliling Mencari-Cari Akhirnya Ditemukan.

Subhanalloh.....

Pengurus Makam Lupa Menanyakan Nama-Namanya, Dan Tidak Mengetahui Orang Arab Berbadan Tinggi Dengan Anak Kecilnya Bersama Supir Pribadinya Tersebut Dari Tebet Timur Jakarta Selatan. Apakah Seorang Habaib Juga Atau Bukan. Wallohu A'lam

HADIRNYA PENAMPAKAN SOSOK BERPAKAIAN BAJU PANGSI JAWARA DAN PRAJURIT KERAJAAN DI SISI PINTU DAN RUANGAN MAKAM AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI

Al-Habib Idrus bin Ali Al-Habsyi, Pimpinan Majelis Ta'lim Dan Dzikir Sabilun Najah. Telah Berpesan Kepada Jama'ahnya Yang Tinggal Di Kedoya, Yaitu: "Antum Jangan Jauh-Jauh Dari Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Kedoya". Maksud Dari Pesan Tersebut Adalah Sejauh Manapun Makam Wali Silakan Datang Ziarahi, Namun Jangan Menjauhi Dan Meninggalkan Makam Wali Yang Menjadi Paku Bumi Di Tempat Tinggal Kita Berada. 

Maka Jama'ahnya Tersebut Menjadikan Jadwal Rutin Setiap Malam Jum'at, Berziarah ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri. Namun Di Salah Satu Malam Saat Mereka Para Jama’ah Sedang Berziarah Sangat Tidak Disangka-sangka, Beberapa Orang Dari Jama'ah Melihat Sangat Jelas Penampakan Sosok Berpakaian Baju Pangsi Jawara Dan Prajurit Kerajaan Di Sisi Pintu Dan Ruangan Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Ikut Hadir Berziarah Bersama. 

Setelah Selesai Berziarah Mereka Beristirahat Di Rumah Salah Satu Pengurus Makam, Dan Diantara Mereka Sama-Sama Saling Menceritakan Serta Bertanya Akan Hal Penglihatan Mereka Penampakan Sosok Berpakaian Baju Pangsi Jawara Dan Prajurit Kerajaan Di Sisi Pintu Dan Ruangan Makam Saat Berziarah. Akhirnya Mereka Semua Berpendapat, Bahwa Kemungkinan Besar Penampakan Sosok Berpakaian Baju Pangsi Jawara Dan Prajurit Kerajaan Tersebut, Adalah Sosok Ghaib Penjaga Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Dan Makam Kumpi Risin Al-Batawi. Dikarenakan Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Merupakan Keturunan Kerajaan Kesultanan Pontianak, Dan Kumpi Risin Al-Batawi Merupakan Keturunan Betawi Asli Kedoya. Wallohu A'lam. 

MAKAM KERAMAT AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI, ADALAH MAKAM WALIYULLOH YANG EMPAT TAHUN LAMANYA DICARI-CARI OLEH SEORANG HABIB, DARI SEKIAN BANYAKNYA MAKAM PARA AULIYA ALLOH YANG SUDAH DIZIARAHINYA

Almarhum Kong H. Satiri bin Kumpi KH. Entong Al-Batawi Adalah Salah Satu Ulama Kedoya Selatan Di Zamannya, Beliau Juga Salah Satu Sahabat/ Murid Dari Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Yang Rumahnya Sering Didatangi. 

Kong H. Satiri bin Kumpi KH. Entong Al-Batawi Mempunyai Beberapa Anak Lelaki Diantaranya Yaitu; Ustadz Maryadi, Ustadz Madari, Dan Cang Sayuti Salah Satu Anak Paling Tua Yang Mengalami Serta Mengetahui Waktu Hidupnya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri.

Cang Sayuti bin Kong H. Satiri Al-Batawi, Beliau Bercerita Bahwasanya Ada Empat Habaib Bersama Para Jama'ahnya Bertanya Kepadanya, "Apakah Bapak Mengetahui Makam Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Di Kedoya Ini?". Dan Beliau Menjawab " Saya Sangat Tahu, Karena Saya Mengalami Sewaktu Hidupnya Habib Hasan Al-Qadri/ Wan Hasan"

Kemudian Cang Sayuti bin Kong H. Satiri Al-Batawi Mengantarkan Empat Habaib Bersama Jama'ahnya Tersebut Menuju Ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Untuk Berziarah, Sesampai Tiba Di Makam Dan Selesai Berziarah Mereka Semua Sangat Bergembira Bersyukur Mengucapkan Alhamdulillah, Dari Empat Habaib Tersebut Salah Satunya Berkata, "Banyak Makam Sudah Ana Datangi Dan Ziarahi, Namun Inilah Makam Yang Empat Tahun Lamanya Ana Cari-Cari". Subhanalloh

Habib Tersebut Tidak Memberitahukan Rahasia Perjalanan Batin Apakah Yang Membuat Beliau Begitu Sangat Bersemangat Mencari Dan Mendatangi, Serta Sangat Gembira Menziarahi Makam Keramat Al-Habib Hasan Bin Ahmad Al-Qadri Di Kedoya, Karena Semua Itu Adalah Sebuah Rahasia Perjalan Beliau Seorang Yang Mempunyai Hubungan Batin Khusus Dengan Para Waliyulloh. 

Dari Kisah Tersebut, Mohon Ma'af, Cang Sayuti bin Kong H. Satiri Al-Batawi Lupa Tidak Mengetahui Siapakah Nama Empat Habaib Bersama Para Jama'ahnya Yang Minta Diantar Olehnya Berziarah Ke Makam Keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Tersebut. Wallohu A'lam

BERMIMPI SEORANG ULAMA BERPAKAIAN SANGAT RAPIH MENGAJAK DIRINYA BERJALAN BERZIARAH KE MAKAM AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI

Akhinal Kirom "Bang Muhammad Rizal", Beliau Adalah Dzurriyyah Dari "Syeikh Sama'un/ Ki Tuan" Yaitu Muwakif Masjid Jami' Al-anwar, Rawa Belong, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Beliau "Bang Muhammad Rizal" Bermimpi Seorang Ulama Setengah Baya Berpakaian Sangat Rapih Mengajaknya Berjalan Bersama Untuk Berziarah Ke Makam Keramat Al-Habib Hasan Bin Ahmad Al Qadri Kedoya.

Namun Dalam Setengah Perjalanan Sebelum Sampai Menuju Makam Beliau Terbangun Dari Mimpinya Sebab Mendengar Adzan Shubuh. Dikarenakan Ulama Dalam Mimpinya Tersebut Menyebut Begitu Jelas Nama Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Kedoya, Tidak Lama Kemudian Saat Hari itu Juga Beliau Berjalan Sendirian Langsung Menyegerakan Meneruskan Perjalanan Ziarahnya Yang Terhenti Dalam Mimpinya Tersebut. Alhamdulillah Beliau Bersyukur Kepada Allah SWT Akhirnya Mimpinya Terwujud Sampai Juga Datang Menziarahi Makam Keramat Waliyulloh Ahlul Bait Rasululloh SAW Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Di Kedoya. Berkat Wasilah Ulama Yang Mengajaknya Berziarah Dalam Mimpinya Tersebut. Subhanalloh
Wallohu A'lam

PULUHAN ORANG BERJUBAH PUTIH TURUN DARI LANGIT DAN MUNCULNYA CAHAYA BULAT SANGAT TERANG DI TENGAH DEPAN BATU NISAN MAKAM AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI

Seorang Penziarah Dari Kota Palu, Sulawesi Tengah. "Daeng Muhammad Fitrat Irfan Al-Makassari", Beliau Adalah Anak Keturunan Yang Ke-7 Dari Ulama Besar Makassar, Yaitu Syekh Yusuf Al-Makassari, Dan Beliau Juga Salah Satu Murid Dari Al-Habib Sholeh Bin Abu Bakar Al-Aydarus/ Habib Sholeh Rotan, Palu Sulawesi Tengah. Beliau Datang Ziarah Ke Makam Keramat Al-Habib Hasan Bin Ahmad Al-Qadrie Didampingi Oleh Beberapa Orang Pengurus Makam Setelah Selesai Majelis Hadroh Basaudan. 

Beliau "Daeng Muhammad Fitrat Irfan Al-Makassari" Diberikan Kelebihan Dan Keistimewaan Khusus (Kasyaf) Oleh Allah Subhanalloh Wa Ta'ala Telah Dibukakan Futuhnya, Yang Mana Beliau Sendiripun Bingung Kenapa Dapat Seperti Itu, Yaitu Dapat Mengetahui Kejadian Masa Lalu Yang Telah Terjadi Dan Mengetahui Kejadian Musibah Besar Yang Akan Terjadi Serta Hal Lainnya, Dan Khusunya Dapat Berjumpa Kepada Waliyulloh Shohibul Maqom Di Hadapannya Saat Menziarahi Makamnya. Begitupun Yang Terjadi Ketika Pertama Kali Datang Ziarah Ke Makam Keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadrie, Beliau Mengatakan Kepada Pengurus Makam Setelah Ziarah Bahwa Tadi Saat Tiba Di Depan Pintu Melihat Jelas Shohibul Maqom Berdiri Di Pojok Makamnya (Menyambut Kehadiran Penziarahnya). Beliau Merasa Sangat Senang Dan Menginginkan Agar Dapat Datang Berkali-kali Berziarah Ke Makam Para Auliya Alloh Tersebut.

Pengalaman Beliau "Daeng Muhammad Fitrat Irfan Al-Makassari" Yang Sangat Menakjubkan Yaitu, Ketika Beliau Sedang Berdzikir Di Salah Satu Ruangan Tiba Tiba Hadir Salah Satu Waliyulloh Di Hadapannya, Dalam Sekejap Mata Waliyulloh Tersebut Mengantar Beliau Ke Mekkah Dan Madinah Berdo'a Langsung Di Depan Ka'bah Dan Raudhoh. Dan Pengalaman Beliau Lainnya Yaitu Dapat Melihat Memandangi Matahari Yang Sangat Terang Cahayanya Dengan Waktu Yang Lama Di Tengah Siang Hari Dengan Mata Telanjang/ Tanpa Kacamata Hitam, Dan Beliau Melihat Dengan Jelas Ada Satu Titik Lubang Bulat Di Tengah Matahari. Subhanalloh

Beliau "Daeng Muhammad Fitrat Irfan Al-Makassari" Datang Berziarah Dan Menginap Di Rumah Kontrakan Pengurus Makam, Berziarah Sampai Berkali-kali Di Makam Keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadrie, Beberapakali Berziarah Beliau Bersama Pengurus Makam Dan Kadang Sering Sendiri, Setiap Beliau Berziarah Sering Melihat Jelas Shohibul Maqom Hadir Mewujudkan Dirinya Di Hadapannya Dan Beberapa Pengurus Makam Juga Melihatnya. Dalam Beberapa Kali Berziarah Beliau Juga Melihat Sangat Banyak Yang Berdatangan Turun Dari Langit Dipenuhi Cahaya Putih Yang Sangat Terang Melebihi Cahaya Lampu Neon Terangnya, Dan Beliau Melihat Ada Satu Cahaya Bulat Sangat Terang Di Tengah Depan Batu Nisan Shohibul Maqom, Diantara Banyaknya Yang Datang Turun Dari Langit Ada Salah Satu Yang Hadir Memakai Pakaian Sorban Imamah Berwarna Hijau Di Makam Keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadrie Tersebut. Wallohu A'lam

SUBHANALLOH TERJADI KEMBALI, DATANG DAN TURUN DARI LANGIT PULUHAN BERJUBAH PUTIH DIKELILINGI CAHAYA PUTIH SANGAT BESAR, DAN SEMUANYA SALING BERBICARA BAHASA ARAB DI HADAPAN SHOHIBUL MAQOM KERAMAT AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI

Ahad, 14/11/2021. Jam, 20:12-20:52 WIB

Seorang Yang Kasyaf "Daeng Muhammad Fitrat Irfan Al-Makassari", Beliau Adalah Anak Keturunan Yang Ke-7 Dari Ulama Besar Makassar, Yaitu Syekh Yusuf Al-Makassari, Dan Beliau Juga Salah Satu Murid Dari Al-Habib Sholeh Bin Abu Bakar Al-Aydarus/ Habib Sholeh Rotan, Palu Sulawesi Tengah.
Beliau Mendapatkan Isyaroh Bada Sholat 'Isya Untuk Segera Datang Berziarah Ke Makam Keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadrie, Bahwa Akan Banyak Yang Datang. Saat Datang Ke Makam Bulan Terlihat Sangat Terang Dan Langit Sekitar Bulan Terang, Padahal Cuaca Di Sekitarnya Langit Mendung Ingin Turun Hujan. Ternyata Benar Saat Beliau Masuk Berziarah Diwaktu Yang Sama Tidak Beberapa Lama Berbarengan Turun Dari Langit Puluhan Berjubah Putih Dikelilingi Cahaya Putih Sangat Besar, Dan Mereka Semua Saling Berbicara Bahasa Arab Di Hadapan Shohibul Maqom Keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri.

Dari Sekian Banyaknya Puluhan Berjubah Putih Yang Datang Dan Turun Dari Langit Dikelilingi Cahaya Putih, Namun Ada Satu Sendiri Yang Terlihat Dikelilingi Cahaya Putih Sangat Terang Cahayanya. Setelah Beberapa Lama Mereka Berada Di Dalam Makam Keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Akhirnya Mereka Semua Naik Kembali Ke Atas Langit, Dan Tidak Beberapa Lama Bulan pun Menghilang Tertutup Kembali Oleh Langit Yang Terlihat Mendung, Dan Tidak Lama Kemudian Turun Hujan Gerimis. Awalnya Daeng MFIA Ingin Mengajak Pengurus Makam Ustadz Abdul Fatah Al-Batawi, Tetapi Beliau Sedang Tidak Enak Badan Sakit Perut Untuk Menemaninya, Akhirnya Daeng MFIA Berziarah Sendiri, Mungkin Memang Sudah Isyarohnya Harus Berziarah Sendiri Di Makam. Subhanallah... Wallohu A'lam

Banyaknya Akan Peristiwa-Peristiwal Hal-Hal Kejadian Luar Biasa Yang Menakjubkan Tersebut, Menunjukkan Dan Mengabarkan Kepada Kita Semua, Bahwasannya Shohibul Maqom Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadrie Bukanlah Orang Biasa, Melainkan Shohibul Maqom Adalah Seorang Wali Min Auliyaillah Yang Memiliki Kemuliaan Tinggi Di Sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala Dan Sisi Rasulullah ﷺ, Itulah Yang Membuat Beliau "Daeng Muhammad Fitrat Irfan Al-Makassari" Berziarah Sampai Berkali-kali Di Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadrie Tersebut. Wallohu A'lam

Puluhan Tahun Lamanya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Wafat Dan Dimakamkan Di Tanah Betawi Kedoya Pada Tahun 1962 M/ 1382 H, Namun Baru Mulai Terbuka Dan Tersebar Di Media Sosial/ Medsos Kabar Tentang Sejarah Singkat Dan Karomah Serta Peristiwa-Peristiwa Menakjubkan Luar Biasa Perihal Kewaliannya Beliau Pada Pertengahan Tahun 2020, Tepat Memasuki 58 Tahun Wafatnya Beliau, Setelah Makamnya Direnovasi.

Banyak Orang-Orang Kedoya Dan Sekitarnya Yang Baru Mengetahuinya, Bahkan Menjadi Sebuah Pembicaraan Yang Viral Ramai Dibicarakan Oleh Tuan Guru Para Habaib Alim Ulama Yang Sering Dan Lama Mengisi Ceramah Atau Mengajar Di Kedoya, Khususnya Para Habaib Keluarga Besar Al-Qadrie, Mereka Merasa Takjub Disebabkan Baru Mengetahui Mendengar Dan Mendapatkan Kabar Tentang Sejarah Makam Dan Karomah Serta Banyaknya Peristiwa Menakjubkan Luar Biasa Tentang Kewalian Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadrie Di Kedoya. Selama Ini Hanyalah Orang-Orang Tertentu Yang Mempunyai Hubungan Kedekatan Khusus Kepada Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadrie Yang Mengetahui Dan Menziarahinya, Anak Dan Menantunya, Serta Para Murid/ Sahabatnya Dan Anak Cucu Cicitnya, Khususnya Mereka Orang-orang Yang Mengalami Pengalaman Batin Seperti Terpanggil Datang Ziarah Melalui Mimpi Dan Sebagainya, Hingga Akhirnya Sampai Tersebar Seperti Saat Sekarang Ini. 

Tidaklah Semua Itu Terjadi Begitu Saja, Tersebarnya Kabar Tentang Sejarah Dan Karomah Serta Peristiwa-Peristiwa Menakjubkan Luar Biasa Tentang Makam Keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Tersebut, Melainkan Sesungguhnya Semua Itu Adalah Takdir Yang Sudah Ditentukan Oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala Dalam Hal Membuka Kewalian Ahlul Bait/ Dzurriyyah Nabi Muhammad ﷺ Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Wali-Nya Yang Berada Di Kedoya, Semuanya Itu Telah Ditentukan Dan Ditetapkan Waktunya ( Detik, Menit, Jam, Hari, Bulan, Dan Tahunnya ) Sudah Tertulis Di Lauhul Mahfuzh.

Rasululloh ﷺ Dalam Haditsnya, Bersabda :

إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ اكْتُبْ. فَقَالَ مَا أَكْتُبُ قَالَ اكْتُبِ الْقَدَرَ مَا كَانَ وَمَا هُوَ كَائِنٌ إِلَى الأَبَدِ

“Sesungguhnya awal yang Allah ciptakan (setelah ‘arsy, air dan angin) adalah qolam (pena), kemudian Allah berfirman, “Tulislah”. Pena berkata, “Apa yang harus aku tulis”. Allah berfirman, “Tulislah takdir berbagai kejadian dan yang terjadi selamanya”. (HR. At-Tirmidzi)

Al-Imam Al Mubarakfuri Rahimahullah, Berkata :

كُتِبَ فِي اللَّوْحِ الْمَحْفُوظِ مَا كُتِبَ مِنْ التَّقْدِيرَاتِ وَلَا يُكْتَبُ بَعْدَ الْفَرَاغِ مِنْهُ شَيْءٌ آخَرُ

“Dicatat di Lauhul Mahfuzh berbagai macam takdir. Ketika selesai pencatatan, tidaklah satu pun lagi yang dicatat.” (Dalam Kitab Tuhfatul Ahwadzi, 7/186)

Bagi Orang-Orang Yang Beriman Mereka Pasti Percaya Dan Meyakini Tentang Semua Ketentuan Dan Ketetapan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala Tersebut.

Sulthonul Aulia Asy-Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani, Berkata:

"Kalau Kita Mendengar Cerita Dari Pada Wali-wali Allah, Dan Kita Percaya Atas Karomahnya Wali-wali Allah, Sesungguhnya Allah SWT Telah Menganugerahkan Kepada Kita Sifat Kewalian. Kalau Kita Percaya Dengan karomahnya para Wali-wali Allah, Berarti Allah Telah Memberikan Kita Sedikit Dari Pada Sifatnya Wali-wali Allah SWT. Karena Barangsiapa Yang Tidak Percaya Dengan Wali, Tidak Percaya Dengan Karomahnya Wali Allah SWT, Maka Dia Tidak Percaya Dengan Allah SWT."

Asy-Syeikh KH. Muhammad Zaini Bin Abdul Ghoni Al-Banjari (Guru Sekumpul), Berkata:

"Orang Islam Tapi Tidak Memuji Rasulullah ﷺ Dan Tidak Memuji Waliyullah, Maka Orang Itu Kurang Akal. Janganlah Memusuhi Atau Mengumpat Seseorang Yang Nampak Padanya Cinta Dan Ta'alluq Kepada Rasulullah ﷺ Atau Wali-wali Allah. Karena Seseorang Itu Tidak Akan Dicintakan Dengan Orang Yang Mulia Di Sisi Allah, Melainkan Dia Pun Telah Dimuliakan Allah."

Demikianlah Sejarah Dan Karomah Serta Peristiwa Menakjubkan Luar Biasa Tentang Makam Keramat Waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Di Kedoya Tersebut, Semoga Kita Semua Dapat Datang Bergantian Menziarahi Makamnya, Khususnya Bagi Semua Yang Bertempat Tinggal Di Kedoya Dan Sekitarnya, Agar Dapat Lebih Rutin Dan Istiqomah Datang Menziarahinya. Sebelum Dan Sesudahnya Kami Dari Pengurus Makam Dan Penulis Mengucapkan Permohonan Maaf Yang Sebesar-Besarnya, Jika Terdapat Kesalahan Dan Kekurangan Dalam Pengetikan Semua Tersebut. Wallohu A'lam

=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=

HUKUM BERZIARAH KE MAKAM AHLUL BAIT RASULULLOH SAW

Lembaga Fatwa Mesir
Nomor Urut : 507 
Tanggal Jawaban : 09/11/2004
Honan fatwa No. 2724 Tahun 2004

Mufti Agung Prof. Dr. Asy-Syeikh Ali Jum'ah Muhammad. Menjawab :

Berziarah ke makam-makam Ahlul Bait adalah salah satu ibadah yang paling agung dan paling dekat untuk diterima oleh Allah. Nabi SAW telah berpesan kepada umatnya untuk menjaga Ahlul Baitnya. Diriwayatkan dari Zaid bin Arqam RA., dia berkata, "Ketika kami berada di sebuah mata air yang bernama Khum yang terletak antara Mekah dan Madinah, Rasulullah SAW, berdiri diantara kami dan berpidato. Beliau mengucapkan tahmid dan memuji Allah lalu memberi nasehat dan peringatan. Beliau bersabda:

أَمَّا بَعْدُ، أَلاَ أَيُّهَا النَّاسُ، فَإنَّمَا أَنَا بَشَرٌ يُوْشِكُ أَنْ يَأْتِيَ رَسُولُ رَبِّي فأُجِيْبَ، وَأَنَا تَارِكٌ فِيْكُمْ ثَقَلَيْنِ: أَوَّلُهُمَا كِتَابُ اللهِ، فِيْهِ الْهُدَى وَالنُّوْرُ، فَخُذُوْا بِكِتَابِ اللهِ واْستَمْسِكُوْا بٍهٍ

"Amma ba'du. Wahai orang-orang, ketahuilah sesungguhnya aku adalah manusia yang sebentar lagi akan didatangi oleh utusan Tuhanku, lalu aku memenuhi panggilan itu. Aku meninggalkan pada kalian dua hal yang berat. Pertama, Kitabullah. Di dalamnya ada petunjuk dan cahaya. Maka, ambillah Kitabullah itu dan berpegang teguhlah dengannya."

Beliau lalu mengajak untuk berpegang teguh dan mengamalkannya. Lalu beliau bersabda:

وَأَهْلُ بَيْتِيْ، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلِ بَيْتِيْ، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلِ بَيْتِيْ، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلِ بَيْتِيْ

"Dan keluargaku. Aku ingatkan kalian untuk bertaqwa kepada Allah dalam bersikap kepada keluargaku. Aku ingatkan kalian untuk bertakwa kepada Allah dalam bersikap kepada keluargaku. Aku ingatkan kalian untuk bertakwa kepada Allah bersikap kepada keluargaku." (HR. Muslim)

Nabi SAW pun telah mengajak kita untuk melakukan ziarah kubur. Beliau bersabda:

زُوْرُوْا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ

"Lakukanlah ziarah kubur, karena ia mengingatkan kepada kematian." (HR. Muslim dari Abu Hurairah)

Dalam riwayat lain:

فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الآخِرَةَ

"Karena ia mengingatkan kepada akhirat."

Makam yang paling utama untuk dikunjungi setelah makam Rasulullah SAW. adalah makam para Ahlul Bait, karena berziarah kepada mereka dan bersikap baik kepada mereka adalah bukti sikap baik dan silaturahmi kepada Rasulullah SAW. sebagaimana diminta Allah dalam firman-Nya:

ذٰلِكَ الَّذِيْ يُبَشِّرُ اللّٰهُ عِبَادَهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ ۗ قُلْ لَّآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ اَجْرًا اِلَّا الْمَوَدَّةَ فِى الْقُرْبٰى ۗ وَمَنْ يَّقْتَرِفْ حَسَنَةً نَّزِدْ لَهٗ فِيْهَا حُسْنًا ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ شَكُوْرٌ (الشورى : ۲۳) 

"Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal saleh. Katakanlah, "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upah pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (Asy-Syurâ: 23)

Bahkan, berziarahnya seseorang ke makam para Ahlul Bait lebih utama daripada berziarah ke makam para kerabatnya. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Bakar ash-Shiddiq:

ارْقُبُوا مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَهْلِ بَيْتِه

"Peliharalah hubungan dengan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dengan cara menjaga hubungan dengan ahli bait nya". (HR. Bukhari)

وَالَّذِي نَفْسِي بيَدِهِ، لَقَرَابَةُ رَسُوْلِ اللّٰهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَبُّ إلَيَّ أَنْ أَصِلَ مِنْ قَرَابَتِي

“Demi Allah, aku lebih menyukai untuk menyambung kekerabatan dengan keluarga Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dari pada kerabatku sendiri” (HR. Bukhari, 3712)

Wallahu subhânahu wa ta'âlâ a'lam.

=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=

KEUTAMAAN BERZIARAH KE MAKAM PARA WALI ALLAH SWT

Al-Imam Al-Quthub Al-Habib Abdulloh bin Alwy Al-Haddad Shohiburrotib :

Beliau sangat mengagumi orang-orang yang menziarahi para Aulia (para wali) dan beliau tidak senang kepada orang yang tidak senang berziarah, bahkan beliau menilai orang tersebut sebagai orang yang malas dan tidak memiliki perhatian kepada agamanya.

Al-Imam Al-Quthub Asyeikh Al-Habib Ali bin Abi Bakar Assakron :

Beliau selalu berziarah ke makam para wali bahkan dalam sehari beliau mengulangnya hingga 4 kali. Dalam sebuah riwayat disebutkan, Bahwa Al-Imam Al-Quthub Asyeikh Al-Habib Ali bin Abi Bakar Assakron pernah pulang dari ziarah tetapi beliau kembali lagi ke tempat ziarah sebelum tiba ke rumahnya dan ia berkata "aku akan kembali karna aku telah niat ziarah kembali".

Al-Ustadzul Imam Al-'Allamah Al-Qutub As-Sayyid Al-Habib Abdul Qodir bin Ahmad Bilfaqih. Malang, Jawa Timur. Berkata :

"Kalau Kau Duduk Di Depan Wali (Di Maqom Wali), Kalau Kau Ahli Dosa Mungkin Tidak Mendapatkan Hujan Rahmat, Tetapi Mendapatkan Percikan Rahmat, Satu Percikan Rahmat Dari Alloh Yang Anda Dapat Di Maqom Wali, Kalau Anda Tidak Sholat, Anda Akan Dirubah Menjadi Ahlus Sholat, Yang Kalau Romadhon Belum Berpuasa, Akan Dijadikan Ahlus Shiyam, Yang Hatinya Kaku Tidak Cinta Kepada Ulama, Akan Dilunakkan Untuk Mencintai Ahlulloh (Ulama)."

Al-Ustadzul Imam Al-'Allamah Al-Habib Abdullah bin Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih. Berkata :

"Selain Sholawat 'Alan Nabi ﷺ, Amalan Yang Tidak Akan Ditolak Oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala Adalah Berkhidmah Kepada Guru Yang "ARIF Billah" (Berkhidmah Kepada Wali-Wali) Itu Sama Dengan Sholawat, Tidak Akan Ditolak Oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, Karena Alloh Subhanahu Wa Ta'ala Mencintai Wali-Wali Itu."

Al-Ustadzul Imam Al-'Allamah Al-Habib Addurrahman bin Abdullah bin Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih. Berkata :

"Meski Kita Hidup Di Zaman Yang Penuh Ma'siat, Zaman Yang Dari Pagi Ke Pagi Isinya Maksiat. Saya Pesan Jangan Tinggalkan Ziarah Ke Maqom-Maqom Para Wali, Jangan Tinggalkan Fatihah Kepada Para Wali, Karena Itu Yang Bisa Kita Harapkan Di Akhir Zaman."

"Siapa-Siapa Yang Pernah Membaca Surah Al-Fatihah 1x Kepada Seorang Wali, Maka Nanti Di Hari Kiamat Dia Termasuk Kelompok Syafa'at Oleh Wali Tersebut."

"Penting Membangkitkan (محبّة الاولياء) Kecintaan Kepada Para Wali, Sebaik-Baiknya Bekal Yang Dibawa Seorang Mu'min Di Akhir Zaman Adalah (حب اولياء الله) Cinta Kepada Wali-Walinya Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, Karena Tidak Ada Amalan Yang Lebih Agung Dari Mencintai Wali-Walinya Alloh Subhanahu Wa Ta'ala."

"Marahnya Seorang Waliyulloh Ditunggangi Para Malaikat, Oleh Karenanya Jadikan Pula Hatimu Hati Yang Mencintai Para Wali."

Al-Ustadzah Syariefah Fachriyah binti Novel Salim Jindan, Berpesan :

"Duduklah Diantara Tempat Wali. Walaupun Duduknya Sebentar Seperti Memecahkan Telur."

Sahabat Bertanya : 
"Ya Rasululloh ﷺ, Mana Yang Lebih Afdhol Saya Duduk Di Hadapan Wali Yang Masih Hidup Atau Yang Sudah Meninggal?..."

Nabi Muhammad ﷺ Menjawab : 
"Di Hadapan Yang Masih Hidup Atau Yang Sudah Meninggal, Tetapi Di Hadapan Yang Sudah Meninggal Lebih Afdhol Lagi, Karena Keberkahan Yang Diberi Lebih Besar Dari Pada Yang Masih Hidup, Dikarenakan Mereka Sudah Bersama Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, Lebih Luas Lagi Memberi Madad."

Maulana Al Habib Muhammad Luthfi bin Ali Bin Yahya, Pekalongan. Berkata :

"Para wali Allah tetap hidup di alam kuburnya (barzakh) seperti kehidupan mereka di dunia. Jika ada para peziarah berdiri mengucapkan salam dan do'a-do'a, maka si wali yang Diziarahi Juga Ikut Berdiri, menjawab salam dan mengamini do'a-do'anya, jika para penziarah membaca yasin, tahlil dan sebagainya, maka si wali ikut membacanya. Jika para penziarah tawasul, maka beliau ikut mendoakan. Diantara wali ada yang ahli darok (menolong) sering keluar dari kuburnya ke alam dunia ini untuk menolong para pecintanya."

Dalil tentang hal ini di antaranya adalah ayat yang menjelaskan bahwa para syuhada’ (orang mati syahid) tetap hidup di alam kuburnya. Allah SWT Berfirman:

وَلَا تَقُولُوا۟ لِمَن يُقْتَلُ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمْوَٰتٌۢ بَلْ أَحْيَآءٌ وَلَٰكِن لَّا تَشْعُرُونَ

“Jangan kalian katakan bagi orang yang dibunuh di jalan Allah, (mereka) itu orang-orang mati ! Namun, mereka adalah orang-orang yang hidup, tetapi kalian tidak menyadarinya.” (Q.S. Al-Baqarah: 154).

Jika para syuhada’ saja mendapat karunia tetap hidup di alam kuburnya, maka para ulama’ dan wali pasti mendapat karunia lebih besar, mengingat derajat mereka lebih tinggi.

Di Indonesia jumlah makam wali sangat banyak dengan berbagai tingkatannya, nomor kedua setelah Hadramaut, Yaman. Banyak kitab yg menulis biografi para wali di Timur Tengah, seperti kitab Jami’ Karomatil Auliya’, Thobaqotul Auliya’, dan yang lainnya.

ZIARAH KUBUR DIPERINTAHKAN DAN SUNNAH HUKUMNYA BAGI LAKI-LAKI MAUPUN PEREMPUAN

Rasulullah SAW tidak hanya memerintahkan ziarah kubur, tapi beliau juga menjelaskan manfaat-manfaat dalam melaksanakan ziarah kubur. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut : 
 
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً

“Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah),” (HR. Hakim).

Al-Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali, Berkata :

زيارة القبور مستحبة على الجملة للتذكر والاعتبار وزيارة قبور الصالحين مستحبة لأجل التبرك مع الاعتبار

“Ziarah kubur disunnahkan secara umum dengan tujuan untuk mengingat (kematian) dan mengambil pelajaran, dan menziarahi kuburan orang-orang shalih disunnahkan dengan tujuan untuk tabarruk (mendapatkan barakah) serta pelajaran,” (Al-Ghazali, Ihya’ Ulum ad-Dien, juz 4, hal. 521).

Asy-Syeikh Ibnul Haj Al-Maliki, Menerangkan :

إنَّ زِيَارَةَ قُبُورِ الصَّالِحِينَ مَحْبُوبَةٌ لِأَجْلِ التَّبَرُّكِ مَعَ الِاعْتِبَارِ، فَإِنَّ بَرَكَةَ الصَّالِحِينَ جَارِيَةٌ بَعْدَ مَمَاتِهِمْ كَمَا كَانَتْ فِي حَيَاتِهِمْ

“Sesungguhnya menziarahi makam orang-orang shaleh dianjurkan, guna memperoleh keberkahan dan pelajaran. Sebab, berkah orang-orang shaleh senantiasa masih mengalir setelah mereka wafat, sebagaimana ketika mereka masih hidup”  (Ibnul Haj Al-Maliki, Al-Madkhal, juz 1, h. 255).

Asy-Syeikh Khatib Asy-syarbini menyebutkan :
 
يُنْدَبُ لَهُنَّ زِيَارَةُ قَبْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّهَا مِنْ أَعْظَمِ الْقُرُبَاتِ، وَيَنْبَغِي أَنْ يُلْحَقَ بِذَلِكَ بَقِيَّةُ الْأَنْبِيَاءِ وَالصَّالِحِينَ

“Disunnahkan bagi perempuan menziarahi makam Rasulullah shallallahu a’laihi wasallam, karena hal itu merupakan sarana terbesar untuk mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala. Dan sepatutnya, makam-makam para nabi dan orang-orang shaleh disamakan dengan makam Rasulullah shallallahu a’laihi wasallam” (Muhammad bin Muhammad Al-Khatib Assyarbini, Al-Iqna’ fi Halli Alfadzi Abi Syuja’, h. 423).   

Adapun pengkhususan kata “perempuan” dalam redaksi teks di atas mengandung makna bahwa perempuan saja disunnahkan menziarahi makam wali, apalagi bagi seorang laki-laki.

=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=

PEMBERITAHUAN
TEMPAT AREA PARKIR

Bagi Para Penziarah Yang Datang Menggunakan Kendaraan Motor Bersama Rombongan Jama'ahnya, Silahkan Lewat Jalan Pangkalan SMA 57 Masuk Dalam Gang Utama Dan Parkir Di Tanah Lapang Keluarga Besar Kong Sidam bin Kumpi Risin Al-Batawi, Tempatnya Dekat Sebelum Menuju Pemakaman.

Dan Jika Datang Menggunakan Kendaraan Mobil Bisa Izin Parkir Di Area Parkir Masjid Raya Taman Cahaya Pinggir Jalan Raya Depan Gang Lekipali, Atau Izin Parkir Di Area Parkir Masjid Riyaduttaqwa Gang Asem, Atau Izin Parkir Di Dalam Tanah Lapang Depan Rumah Bang Jaya Forkabi, Atau Izin Parkir Di Halaman Yayasan Pondok Pesantren At-Taufiq Pimpinan Drs. KH. Mahmud Ma'ruf Al-Batawi, Di Jalan Pangkalan SMA 57.

TEMPAT WUDHU DAN TOILET

Bahwasannya Di Dalam Area Pemakaman Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Tidak Ada/ Belum Dibangun Tempat Wudhu Dan Toilet Untuk Para Penziarah, Namun Hanya Ada Tempat Wudhu Sementara Di Luar Depan Pintu Makam Pojokan Depan Pos Kecil, Bagi Para Penziarah Yang Ingin Berwudhu Bisa Di Tempat Wudhu Tersebut. Atau Berwudhulah Di Rumah Sebelum Berangkat, Dan Bagi Yang Ingin Buang Air Kecil Silahkan Bisa Di Musholla/ Masjid Terdekat Dari Pemakaman, Atau Di Salah Satu Rumah Pengurus Makam Keluarga Besar Kong Sidam bin Kumpi Risin Al-Batawi Dekat Dari Pemakaman.

Maka Dari Itu Kami Ingin Mengajak Bapak/Ibu/Saudara/i Semua Para Pecinta Rasulullahﷺ, Para Pecinta Dzurriyyah Rasulullahﷺ, Para Pecinta Waliyullahﷻ, Agar Bisa Ikut Memberikan Bantuannya Untuk Renovasi Pembangunan :

1. Pagar Tembok 
2. Jalan Setapak Konblok
3. Pintu Gerbang Gapura
4. Tempat Wudhu dan Toilet
5. Plang Nama Pinggir Jln Raya
6. Pendopo Mini Tempt Istirahat 

Donasi Transfer
Ke Nomor Rekening :
Bank BCA : 2880309458
Atas Nama : Abdul Fatah
(Ustadz. Abdul Fatah, S.Sos.I)

Informasi Dan Konfirmasi Transferan Silahkan Hubungi Ke Nomor Telpn Dan WA: 0812-1825-6172.

Semoga Allah SWT Membalas Para Dermawan Yang Ikut Memberikan Bantuan Untuk Renovasi Pembangunan Makam Keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadrie Tersebut, Dengan Balasan Pahala Dan Rezeki Yang Berlipat Ganda. Amiyn Ya Robbal 'Alamiyn

TERBUKA 24 JAM PINTU MAKAM

Alhamdulillah Pintu Gerbang Makam Tidak Digembok 24 Jam, Dan Waktu Tidak Dibatasi,  Agar Para Penziarah Bisa Datang Bebas Kapan Saja Dan Tanpa Harus Izin Terlebih Dahulu Berziarah Ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Silakan Datang Berziarah Sendiri Ataupun Bersama Rombongan Jama'ahnya Langsung Saja Menuju Makam.
___________________________________

Mari Kita Sampaikan Kepada Semua Orang Sejarah dan Karomah Serta Peristiwa-Peristiwa Menakjubkan Luar Biasa Tentang Makam Keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Di Kedoya Tersebut, Kita Sampaikan/ Beritahukan Kepada Semua Para Pecinta Ahlul Bait/ Dzurriyyah Nabi Muhammad ﷺ Dan Para Pecinta Auliya Alloh, Diantaranya Kita Sampaikan Kepada ( Para Habaib, Alim Ulama : Kiyai, Ustadz Dan Ustadzah. Serta Para Orang Tua Dan Remaja, Para Pengurus Dan Jama'ah Masjid/ Musholla/ Majelis Ta'lim/ Majelis Dzikir/ Majelis Sholawat, Ratib Dan Maulid/ Majelis Manaqib ) Dan Kepada Yang Lainnya.!

Semoga Kita Semua Dapat Datang Menziarahinya, Insya Allah Kampung Kedoya Dan Seluruh Penduduknya Serta Semua Para Penziarahnya Mendapatkan Rahmat Dan Keberkahannya, Dijauhkan Dari Bala Musibah, Serta Semoga Semua Do'a-Do'a Hajat-Hajatnya Diqobul Oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, Bibarkatin Nabi Muhammad ﷺ, Wabibarkatil Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom. Amiyn Ya Robbal 'Alamiyn.

Wallahu A'lam Bisshawaf